Pengertian
Lelah adalah suatu
mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut
sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah kelelahan biasanya
menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya
bermuara kepada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta
ketahanan tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa kelelahan berperan dalam menjaga
homeostatis tubuh.
Kelelahan
(fatigue) merupakan suatu kondisi suatu kondisi yang telah di kenali dalam
kehidupan sehari-hari. Istilah kelelahan pada umumnya mengarah pada kondisi
melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun ini bukan merupakan
satu-satunya gejala.
Materi
Ilmiah
1.
Macam Kelelahan
Kelelahan
dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :
a.
Kelelahan otot (muscular fatigue)
b.
Kelelahan umum (general fatigue)
Kedua bentuk kelelahan ini muncul daroi proses
fisiologis yan berbeda. Kelelahan otot ditunjukkan melalui gejala sakit nyeri,
seperti ketegangan otot dan sakit nyeri, seperti ketegangan otot dan sakit disekitar
sendi, sedangkan kelelahan umum dapat terlihat pada munculnya sejumlah keluhan
yang berupa perasaan lamban dan keengganan beraktivitas.
a.
Kelelahan Otot (Muscular fatigue)
Kelelahan otot adalah suatu keadaan saat otot tidak dapat berkontraksi
secara cepat dan kuat atau bahkan tidak dapat berkontraksi sama sekali.
Kelelahan otot umumya terjadi pada seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang
padat setiap saat. Gejala kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak
dari luar (external signs).
v Faktor
Penyebab Kelelahan Otot
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelelahan
otot. Diantaranya adalah:
- Pengosongan
ATP
ATP
merupakan sumber energi kontraksi otot dan PC untuk resintesa protein
secepatnya. Jika ATP dan PC digunakan untuk kontraksi terus maka terjadi
pengosongan fosfagen intraselular sehingga mengakibatkan kelelahan. Selain itu
ada peningkatan konsentrasi ion H+ di dalam intraselular yang diakibatkan
penumpukan asam laktat.
- Pengosongan
simpanan glikogen otot
Pengosongan
glikogen terjadi karena proses latihan yang lama (30 menit – 4 jam). Karena
pengosongan glikogen demikian hebat, maka menyebabkan kelelahan kontraktil.
- Akumulasi asam laktat
Akumulasi
asam laktat akan menumpuk di otot dan di pembuluh darah. Menyebabkan
konsentrasi H+ meningkat dan pH menurun. Ion H+ menghalangi proses
eksitasi, yaitu menurunnya Ca2+ yang dikeluarkan dari retikulum
sarkoplasmik. Ion H+ juga mengganggu kapasitas mengikat Ca2+
oleh troponin. Ion H+ juga akan menghambat kegiatan
fosfo-fruktokinase.
Ø Teori
–teori yang berkaitan dengan kelelahan
Konsep kelelahan merupakan reaksi fungsional dari
pusat kesadaran yaitu cortex cerebri yang dipengaruhi oleh dua sistem
penghambat (inhibisi dan sistem penggerak/aktivasi). Berlaku dua teori tentang
kelelahan otot, yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat.
1.
Teori
Kimia
Secara teori kimia bahwa terjadinya kelelahan
adalah akibat berkurangnya cadangan energi dan meningkatnya sistem metabolisme
sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik
pada otot dan syaraf adalah penyebab sekunder.
2.
Teori
syaraf pusat
Bahwa perubahan kimia hanya penunjang proses, yang
mengakibatkan dihantarkannya rangsangan syaraf oleh syaraf sensosrik ke otak
yang disadari sebagai kelelahan otot. Rangsangan aferen ini menghambat
pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial
gerakan pada sel syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi ini akan
menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah
kemauan menjadi lambat. Kondisi dinamis dari pekerjaan akan meningkatkan
sirkulasi darah yang juga mengirimkan zat-zat makanan bagi otot dan mengusir
asam laktat.
Karena suasana kerja dengan otot statis aliran
darah akan menurun, maka asam laktat akan terakumulasi dan mengakibatkan
kelelahan otot local. Disamping itu juga dikarenakan beban otot yang tidak
merata pada jaringan tertentu yang pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja
(performance) seseorang. Kelelahan diatur oleh sentral dari otak. Pada susunan
syaraf pusat, terdapat sistem aktivasi dan inhibisi. Kedua sistem ini saling
mengimbangi tetapi kadang-kadang salah satu daripadanya lebih dominan sesuai
dengan kebutuhan. Sistem aktivasi
bersifat simpatis, sedang inhibisi adalah parasimpatis.
b.
Kelelahan Umum (general fatigue)
Kelelahan umum merupakan kelelahan yang mencakup
aspek subyektif, prilaku dan fisik. Efek sesudah kerja diliputi siklus harian
tidur dan keterjagaan, yang disebut nychtermal
atau kelelahan circadian. Kelelahan tubuh yang merupakan akibat dari
perpanjangan kerja adalah konsekuensi kehabisan persediaan energi tubuh.
Kelelahan umum dapat berhubungan erat dengan gula
darah. Selain itu lelah dapat menjadi salah satu gejala bagi suatu penyakit
karena menurunnya kadar gula darah seseorang, yang dikenal dengan hipoglikemia. Dalam
ilmu kedokteran, gula
darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di
dalam darah.
Konsentrasi gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di
dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi
untuk sel-sel tubuh.
Tingkat gula darah diatur melalui umpan balik
negatif untuk mempertahankan keseimbangan di dalam tubuh. Level glukosa di
dalam darah diatur oleh pankreas. Bila
konsentrasi glukosa menurun, karena dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi
tubuh, pankreas melepaskan glukagon,
hormon yang menargetkan sel-sel di lever (hati). Kemudian sel-sel ini mengubah
glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis).
Glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah, hingga meningkatkan level gula darah.
Apabila level gula darah meningkat, hormon yang lain dilepaskan dari
butir-butir sel yang terdapat di dalam pankreas. Hormon ini, yang disebut
insulin, menyebabkan hati mengubah lebih banyak glukosa menjadi glikogen.
Proses ini disebut glikogenosis, yang mengurangi level gula darah.
v Faktor
Penyebab Kelelahan umum (general fatigue)
1.
Tidak cukup tidur
Umumnya
orang dewasa membutuhkan tujuh hingga delapan jam sehari untuk tidur. Kurang
tidur dapat menyebabkan cepat lelah.
2.
Kekurangan energi
Porsi
makan yang sedikit dapat menyebabkan kelelahan, namun menyantap makan yang
salah juga dapat berakibat tidak baik bagi kesehatan. Diet seimbang dan pola
makan teratur dapat membantu menjaga stabilitas gula darah dan mencegah
timbulnya rasa lelah ketika gula darah menurun.
3.
Anemia
Anemia merupakan penyebab utama kelelahan bagi
wanita pada umumnya. Mengeluarkan darah selama menstruasi dapat menyebabkan
kekurangan zat besi. Sel-sel darah merah sangat diperlukan tubuh karena mereka
membawa oksigen ke jaringan dan organ, terutama otak.
4.
Depresi
Banyak
yang berpikir depresi hanyalah gangguan emosi. Namun, ternyata hal ini juga
berhubungan dengan gejala fisik. Salah satu gejala fisik yang paling umum
adalah kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan.
5.
Kebanyakan kafein
Mengonsumsi
kafein dalam dosis wajar dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Namun,
terlalu banyak kafein dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, dan
kejang. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi kafein terlalu banyak juga dapat
menyebabkan kelelahan pada beberapa orang.
6.
Penyakit jantung
Jantung
yang bekerja dengan tidak baik dapat menyebabkan tubuh mudah lelah walaupun
hanya melakukan aktivitas yang ringan.
7.
Diabetes
Penderita
diabetes umumnya memiliki kadar gula darah tinggi, tetapi gula darah ini tetap
berada dalam aliran darah dan tidak masuk ke dalam sel-sel sehingga tidak dapat
diubah menjadi energi. Apabila sel-sel gagal dalam memproduksi energi maka
dapat menimbulkan kelelahan karena tubuh membutuhkan sejumlah energi untuk
melakukan aktivitas ringan sekalipun.
8.
Dehidrasi
Kelelahan
bisa menjadi pertanda bahwa tubuh mengalami dehidrasi. Meskipun tubuh melakukan
aktivitas yang ringan, tubuh tetap membutuhkan air untuk bekerja dengan baik
dan tetap tenang. Tanda-tanda orang dehidrasi ialah kehausan.
2.
Proses Biokomia
Proses metabolisme tubuh ketika melakukan
aktivitas yang lebih berat membuat tubuh tidak bisa lagi hanya mengandalkan
pasokan oksigen tapi juga proses biokimia. Proses biokimia ini menghasilkan
asam laktat yang kemudian memasuki aliran darah. Penumpukan asam laktat ini
akan membuat tubuh merasa lelah. Proses biokimia yang terjadi antara kelelahan
otot dan kelelahan umum sangat berbeda. Di bawah ini akan di jelaskan mekanisme
yang berlangsung sehingga menimbulkan kelelahan otot dan kelelahan umum:
Ø Mekanisme Kelelahan Otot
Ketika
sebuah otot berkontraksi, dibutuhkan energi untuk melakukankontraksi itu.
Energi yang dibutuhkan berasal dari sumber kimia. Dalam halini ATP diubah
menjadi ADP, sehingga secara demikian dibebaskan energiuntuk kontraksi otot.
Setelah energi tadi terpakai, maka tenaga yang telahdipakai tadi akan diganti
dengan cadangan tenaga yang diperoleh dari perubahan glikogen dalam otot
menjadi asam laktat. Pada peristiwa inidibebaskan energi, yang kemudian
digunakan untuk mengubah ADP menjadiATP lagi. 1/5 dari asam laktat akan dibakar
secara aerob untuk menghasilkanenergi yang akan digunakan untuk mengubah sisa
dari asam laktat (4/5 bagianlainnya) menjadi glikogen otot lagi. Proses glikogen
diubah menjadi asamlaktat terjadi dalam keadaan anaerob. Peristiwa ini dikenal
juga dengan sebutan proses Embden-Meyerhoff.
Ø Mekanisme kelelahan umum:
Ketika terjadi penurunan utilisasi
glukosa oleh jaringan (kekurangan energi) dan terjadi peningkatan metabolisme
anaerob yang menghasilkan energi lebih sedikit serta penumpukan asam laktat. Dapat pula
disebabkan oleh ketosis yang kemudian menyebabkan : asidosis
metabolik yaitu
keasaman
darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar bikarbonat
dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem penyangga pH, darah
akan benar-benar menjadi asam. Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan
menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan
kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida, pada
akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara
mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih;penurunan
massa otot akibat penguraian protein; glikogen dan osmosis akibat hiperglikemia.
Umumnya seseorang yang sedang
mengalami capek atau lelah akan mengantuk. Mengantuk disebabkan oleh menurunnya
suplai oksigen pada otak. Hal ini disebabkan karena penurunan insulin yang
menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah. Tingginya kadar glukosa dalam
darah (hiperglikemia) akan mengakibatkan viskositas darah meningkat.Peningkatan
viskositas (kekentalan)darah akan menyebabkan penurunan volume plasma.Penurunan
volume plasma ini juga berarti bahwa volume darah yang dipompa oleh jantung
menurun. Hal ini berdampak pada kurangnya transpor darah ke otak sehingga
otak tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya
rasa kantuk.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:
a.
Lelah atau kelelahan adalah suatu mekanisme
perlindungan tubuh agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga
terjadi pemulihan setelah istirahat.
b.
Ada
dua macam kelelahan yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. Kelelahan otot adalah
suatu keadaan saat otot tidak dapat berkontraksi secara cepat dan kuat atau
bahkan tidak dapat berkontraksi sama sekali. Kelelahan otot umumya terjadi pada
seseorang yang memiliki aktivitas fisik yang padat setiap saat. Kelelahan umum
merupakan kelelahan yang mencakup aspek subyektif, prilaku dan fisik.
c.
Kelelahan otot dan kelelahan umum disebabkan oleh
faktor-faktor yang berbeda. Faktor penyebab kelelahan otot diantaranya adalah pengosongan
ATP, pengosongan simpanan glikogen otot, akumulasi asam laktat. Sedangkan
faktor penyebab kelelahan umum adalah tidak cukup tidur, kekurangan energi,
depresi, kebanyakan kafein, penyakit jantung, diabetes dan dehidrasi.
d.
Kedua bentuk kelelahan tersebut muncul dari
proses fisiologis yan berbeda. Kelelahan otot ditunjukkan melalui gejala sakit
nyeri, seperti ketegangan otot dan sakit nyeri, seperti ketegangan otot dan
sakit disekitar sendi, sedangkan kelelahan umum dapat terlihat pada munculnya
sejumlah keluhan yang berupa perasaan lamban dan keengganan beraktivitas.
Daftar Pustaka